Sabtu, 07 Februari 2015

Dear Allah!

Even, the sky night so dark, the moon stand behind. I just have to to much “secret” and talking to the God!  Tonight is a white night.

 Aku tidak tahu, aku sungguh tidak tahu. Harus memulai tulisan ini 
 dengan bagaimana? Aku hanya ingin berbagi sebuah cerita, tentang hal kecil yang kupendam sendiri, tentang kesah dan doa! Kepada Tuhan yang memiliki hidupku!

Dear Tuhan! 

Aku menghadap-Mu, aku datang kepada-Mu dan aku selalu mengingat-Mu. Sebab, Aku tahu! Sebaik-baiknya pendengar adalah Engkau, sebaik-baiknya penerima doa adalah Dikau, dan sebaik-baiknya hamba meminta hanya Engkau yang mampu mewujudkan. 

Malam ini, malam putih! izinkan aku bercerita, dalam sepi dan hening ini. Terasa dekat, engkau terlalu dekat. Kau benar-benar ada!

Tuhan,

Tentu kau tahu, kau pasti tahu! Ada hal yang kupendam sendiri dan kali ini izinkan aku mengungkapnya!
***

Satu hari mengawali Februari, aku bertengger diatas pembaringan yang kesekian kalinya. Namun, aku pasrah, karena aku tahu. Ini kehendakmu.

Tentu kau tahu?

Aku disini, sejak dulu merawat luka yang terpental begitu dalam. Terperanjat di dada. Mengepul. Lalu tinggal menjadi kawah panas, yang membuatku hangat dalam menjalani hidup ini. 
Aku tetap bahagia. 
Aku tulus kau simpan rasa sakit dan keperihan ini di dasar tubuhku yang lemah, aku ikhlas kau biarkan sakit ini berjelaga dan menghapus kekuatan yang kau titipkan untukku. Aku tidak pernah menyerah. Tidak juga mengeluh. Aku hanya kasihan, kasihan, kasihan dengan diriku yang lelah berkata baik-baik saja, padahal --------------?
Dan apakah aku salah? Apakah aku harus seperti ini hingga aku tiada? Aku hanya ingin hidup bebas tanpa dusta yang selalu ada. Namun, ini bukan dusta. aku hanya berusaha baik-baik saja. Dan aku baik-baik saja. (Oh ya? Thats right? I'm find.)
Actually,
Aku rela. Aku bahagia dengan semua ini. Karena kutahu Tuhan menyelipkan sejuta kebahagiaan untukku di dunia,
Jika tidak,
maka aku akan menemuinya di kehidupan terakhir nanti. Aku percaya!

Tuhan?

"Apakah kau terlalu menyayangiku, ataukah kau sangat mengujiku? Ataukah kau tidak yakin dengan sayangku padamu? kau ingin aku membuktikan. Baiklah aku akan berusaha bersyukur dan ikhlas dengan semua ini, Tuhan. (dan aku telah melakukannya)




Sekali lagi. Malam ini malam putih. 
 Jika boleh aku meminta, aku ingin meminta sesuatu hal.
-----------------------------------------------
"Tuhan, berikanlah Ibuku dan orang-orang yang aku sayangi kesehatan yang lebih baik dari apa yang kau berikan padaku. Biarkanlah nafas mereka menghembus dengan bebas, biarkanlah mereka makan sesuka hati, minum dengan lahap. Tolong, tolong! berikan kedamaian kepada mereka yang selalu ada untuk mendoakanku. Kumohon jangan putus rahmat dan sayangmu kepada seluruh alam ini, kepada semua jiwa yang ada di bumi ini. Aku berharap, benar-benar berharap, setelah ini tidak ada lagi air mata yang jatuh di bumi, seperti apa yang kurasakan. Izinkanlah sakit yang kuderita ini menjadi penyakit terakhir yang engkau turunkan bagi hambamuu. Tambahkanlah ujian dan cobaan untukku, jika memang kau ingin menguji keimananku. Karena sesungguhnya, apapun cobaan yang kau berikan. Aku yakin semua ada hikma yang mengejutkan di akhirnya". 

Tuhan! Terima kasih atas segala cobaan. Aku tetap utuh. Dan aku akan tetap ada. Bersama cintamu!

***